Sebuah Peristiwa
Ketika tanah berteriak dan melompat
Ibu terkejut dan bergerak
Begitu cepat dan dasyat
Hingga anak tak dapat lagi berpijak
Satu jentikan jari mengubah
Ribuan jengkal tanah
Satu kedipan mata meruntuhkan banguan kokoh
Dan satu helaan nafas memisahkan nyawa
Mungkin lara dan nestapa terasa
Atau juga pilu dan kelu merengkuh
Tangis dan ratapan terdengar di sudut-sudut kota
Rintih kesakitan terngiang siang dan malam
Nyawa-nyawa berterbangan tak beraturan
Dan bau busuk kematian menyeruak ke tiap saraf penciuman
Kelam
Hitam
Begitu pekat mengganggu pandangan
Ketika semua kehancuran dan kekalaman memelukmu dengan sayang
Kau hanya perlu meningat satu hal
”Kau akan segera ditinggalkan lara dan bencana yang kelam karena tidak ada yang abadi di tempatmu bernafas”
Selamat menempuh hidup barumu dengan kehebatan dan kekuatanmu yang baru
Doa kecil terhantar untukmu berani bangkit dan berjuang
Untuk saudara-saudaraku di tanah Minang dan Bumi Sumatra
Oct 7, 2009
Komentar
Posting Komentar