Lorong Waktu ke-28

Adalah hari ke 16 tahun 2016
Matahari masih keluar dari timur dan satu hari tetap 24 jam
Semua bergerak konstan, rapi, selayaknya alam telah ditata sejak awal mula

Adalah rasa dan cinta yang melahirkan bait-bait puisi,
Mencipta nada
Yang berkisah tentang hidup

Lorong ke-28 telah kumasuki,
Ada gamang mengambang di ulu hati
Mengkhawatirkan waktu beserta kisahnya setebal 266 halaman - satu buku kabisat

Namun tengah malam seseorang meyakinkan bahwa hari-hari akan bergerak tak peduli, seperti biasa: konstan & rapi
Maka tak layaklah mengkhawatirkan semua yg masih semu


Kakakku yang sedang di negeri antah berantah, yang selalu kusayangi & kurindu

Dan esoknya seseorang berguman satu doa sederhana
Untuk perjalanan waktu ke 28... Mba Wiwi

Mba Tita, temana susah senang di dunia kos-kosan mahasiswa

Kemudian...
Dering telepon membuatku berpaling dari kesibukan yang kuciptakan untuk melewatkan hari ke-16 tahun 2016 tetap seperti biasa, sederhana

Manusia-manusia dalam lakon cerita hidupku satu per satu berbisik mengusik 
Membawa nada dan musik yang hanya terdengar oleh rasa

Bayu... si angin dari pegunungan Wonosobo

Anya... petualang, pelaku cerita berbaju ketulusan yang jujur dan tanpa tedeng aling-aling

Dhessy... yang... yang... entahlah yang apa
Tak ada kata yang cukup untuk menceritakan teman seperjalanan dalam lorong waktu yang sama

...dan Yulistyo Adi
Lelaki yang entah didatangkan dari mana oleh Sang Sutradara untuk menyempurnakan cerita
Yang membuatku belajar berjalan pelan untuk bisa lebih peduli dengan sekitar
Yang membuatku bertahan dalam diam di setiap jengkal sesak atau buncah bahagia rasa


Kututup dengan kata TERIMA KASIH yang dalam...

TheQuill160116



Komentar

Postingan Populer