Hilangnya Dunia Manusia

Melodi tidak mengobati
Puisi tidak menenangkan
Doa terdaraskan namun kekawatiran tersisa

Malam berkabut dan tak berbintang
Wajah-wajah datar menghiasi tiap sudut dunia
Dunia yang menua,
dimana para manusia semakin asing karena saling mengasingkan

Jiwa haus dengan dunia nyata
yang penuh kehangatan
Diri rindu memeluk hari-hari yang sederhana
Mata ingin kembali memandang warna alam
tanpa terhalang oleh kabut knalpot
Dan
Paru-paru semakin keras berteriak menginginkan udara segar

Indahnya dunia jika memang kau memikirkannya demikian
Eloknya alam jika kau membayangkannya begitu
Sayang, kenapa hanya angan dan bayang yang bisa menghibur

Akankah para dara dan pemuda menjadi seperti pahatan kayu
yang memandang kosong dan penuh kerinduan pada bayang dan angan mereka?
Akankah para bayi tersenyum kecut penasaran dengan dunia nyata?
Dan
Akankah para tetua menanggung sungkawa dalam senja mengenang indahnya dunia?

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer