Bang Buyung

Ia hanya pria tua berambut putih yang semakin merenta
Layaknya manusia-manusia lain yang tak lagi cekatan ketika beranjak senja
Tapi kau tak bisa meremehkan pria tua ini hanya karena ia renta
Kau harus membersihkan hati dan pikiranmu untuk sanggup bertemu muka dengannya.
Ia bukan orang yang suka berkompromi,
Ia tidak suka birokrasi,
Dan ia tidak sok suci.
Abang Buyung yang merenta raganya masih bisa berteriak lantang menentang korupsi,
Menolak kompromi kotor,
Dan menyumpahi birokrasi demi kantong sendiri.

Abang buyung yang baik, tidak bertutur dengan baik,
Melainkan menghidupi sikap dengan hati.

Kupikir ia hanya manusia biasa yang mempunyai satu nyawa,
Tapi, ia tak pernah takut untuk kehilangan nyawa demi kebenaran.

Duhai para pembesar-pembesar negeri,
Kapan paduka-paduka akan mempunyai rasa malu
Dan berhenti mempermalukan Negara Indonesia Raya di bumi pertiwi?
Tidakkah yang Mulia mendengar wejangan dan keprihatinan bangsamu lewat mulut abang Buyung yang kini menjadi opung?
Sampai kapan Opung Buyung harus hidup untuk selalu berbisik menunjukkan Paduka pada jalan kebenaran?

Teruntuk Abang Buyung yang kini menjadi Opung, aku cucumu akan menghidupi jiwamu yang bebas dari kemunafikan
Dan jiwamu yang penuh keberanian untuk menjadi jalan kebenaran.

Komentar

Postingan Populer