Nasib Sebuah Rumah Buku

Aku ingin berlari ke rumah buku HB. Jassin,
Menyelamatkan kumpulan sajak-sajak yang tersisa, untuk kurawat.
Aku ingin menggedor pintu istana Yang Mulia Presiden, untuk meminta sedekah lebih, demi menyelamatkan kumpulan tulisan Chairil Anwar.
Aku ingin mendatangi satu per satu griya mewah milik Yang Dipertuan Agung Wakil Rakyat, meminta beliau-beliau yang terhormat membayar pajak yang telah menunggak atau (mungkin bahkan) telah disunat.
Dan aku ingin menyeret hati para Rakusawan-rakusawati tukang korupsi ke rumah buku HB. Jassin yang telah usang dan sebentar lagi musnah terbuang karena miskin uang.

Aneh sungguh aneh, bangsa yang aneh...
Bisa membangun sangkar untuk para Rakusawan-rakusawati milyaran rupiah, tapi merelakan beberapa rupiah untuk menggaji karyawan museum buku (para) Beliau tak sanggup,
perih hati ini karena sedih.

Wahai para Tuan dan Nyonya yang cerdas tentang hal-hal bodoh, kami, anak-cucu HB. Jassin, Chairil Anwar, dan para pujangga hebat dari bumi pertiwi, masih ingin mengenal tulisan-tulisan mereka yang mencerdaskan.

theQuill310811

Komentar

Postingan Populer